Ilham Udin Armaiyn tengah melambung dan menjadi idola baru penggemar sepak bola di Tanah Air. Ia mulai dikenal sejak bergabung bersama tim nasional Indonesia U-19 di ajang Piala AFF U-19 dan Kualifikasi Piala AFC. Ilham Udin Armayn dilahirkan di Desa Lelei Kabupaten Halmahera Selatan Maluku Utara 10 Mei 1996.
Sejak usia 9 tahun dia menyandang anak yatim karena ayahnya meninggal. Sejak ayahnya meninggal, praktis sang ibu Ani menjadi tulang punggung memenuhi kebutuhan keluarga. Ilham merupakan anak keempat dari enam bersaudara. Kondisi kehidupan keluarganya yang susah ini memicu Ilham serius menekuni hobinya bermain bola. Ketekunannya berlatih bola mulai terlihat membawa hasil. Sejak duduk di bangku SMP, Ilham sudah dilatih menjadi pemain sepakbola, sepeninggal almarhum ayahnya Udin Armayn, Ilham diasuh oleh pamannya Safrin, dan dari pamannya inilah bakat dan talenta Ilham di dunia sepak bola dikembangkan.
Melihat bakat dan talenta Ilham bermain bola diatas rata-rata anak seusianya ketika itu, sang paman langsung memasukkan Ilham ke Sekolah Sepak Bola (SSB) Tunas Gamalama dibawah asuhan Hani Koja, dan Ilham pun menjawab kepercayaan paman-nya dengan prestasi, oleh karenanya sang paman semakin termotivasi untuk menjadikan Ilham sebagai pemain sepak bola professional, maka Ilham dipindahkan oleh sang paman ke Sekolah (Diklat) Ragunan di Jakarta.
Alumni SMK Binter Ternate ini dikenal sebagai anak yang ulet dan penurut. Bagi ibunya, Rohani, Ilham adalah pahlawan dalam keluarga setelah ayahnya meninggal. Prestasinya telah membuat bangga sang ibu dan keluarga, namun dibalik rasa bangga akan prestasi Ilham, ada kesedihan yang dirasakan oleh ibunya atas prestasi yang dicapai Ilham, kesedihan itu karena prestasinya tidak sempat dinikmati oleh sang ayah tercinta.
Baca Juga:
Leave a Reply